Setelah mengalami kakalahan dari Persik Kediri 2-0 pada lanjutan leg kedua di Piala Indonesia. Putus sudah harapan warga Jakarta, khususnya The Jakmania. karena, Persija Jakarta sudah tidak ada harapan lagi dalam memperebutkan 2 Tournamen kasta tertinggi di negeri tercinta kita ini, yaitu Piala Indonesia dan ISL yang sudah di rebut oleh Arema Indonesia.
Memang kenyataan ini sangat pahit untuk kita, khususnya kita sebagai anggota The Jakmania. Kita boleh kecewa, tetapi tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan ini. Kita semua harus berjiwa besar dan jangan pernah berhenti memberikan semangat untuk Persija Jakarta. Karena Jalan masih terbentang luas untuk Persija.
Kegagalan ini, bukan kita saja yang merasakan. Tetapi semua pengurus dan pemain Persija. Sebagian pemain merasa bersalah terhadap masyarakat Jakarta, khususnya The Jakmania.
Diantara pemain yang memberikan komentar itu adalah Bambang Pamungkas sebagai Captain Team, Aliyudin, Firman Utina, Baihakki Khaizan, fakhrudin Musafik, Leo Saputra dan Ismed Sofyan. Di bawah ini ada 7 komentar pemain terhadap kegagalan Persija yang di beritakan oleh Ketua Harian The Jakmania “Larico Ranggamone”.
Bambang Pamungkas: “Meminta maaf yang sedalam-dalamnya, atas nama pribadi dan Kapten Team, terhadap kegagalan Persija di pentas ISL dan Piala Indonesia. Bambang Pamungkas memberikan penghormatan yang luar biasa terhadap The Jakmania yang mendukung Persija dimanapun berada. Bambang Pamungkas merasa Persija dan The Jakmania, sudah tertanam di dalam hatinya”.
Aliyudin: “Hatinya sangat terharu dan tidak bisa berkata-kata apalagi atas kegagalan ini, Aliyudin merasa punya dosa besar terhadap masyarakat Jakarta dan The Jakmania, karena tidak dapat memberikan gelar apapun untuk Persija. Kedepannya Aliyudin menyerahkan sepenuhnya pada manajemen Persija, dirinya masih dipakai atau tidak di Persija. Walaupun, hatinya masih untuk Persija”.
Firman Utina: “Merasa orang paling baru di Persija. Walaupun masih baru, hatinya sudah melekat dengan Persija dan The Jakmania. bahkan ingin lebih lama lagi di team Persija. Untuk masa depan kariernya, Firman Utina Menyerahkan seluruhnya pada team evaluasi Persija”.
Baihakki Khaizan: “Pertama gabung di team Persija, sangat terharu terhadap The Jakmania yang datang ribuan di Kota Malang. Baihakki juga merasakan animo yang sangat luar biasa di Gelora Bung Karno, yang di perlihatkan The Jakmania, seakan-akan tidak ingin pulang ke negaranya dan berharap menjadi Warga Negara Indonesia.
Fakhrudin Musafic: “Perjuangan sudah maksimal, semua pemain sudah all out, tetapi hasil berkata lain. Disisi lain Fakhrudin mengatakan The Jakmania adalah suporter luar biasa, “The Real” dan berharap kedepannya masih ingin bermain untuk Persija Jakarta.
Leo Saputra: “Saya atas nama pribadi dan keluarga minta maaf yang sedalam-dalamnya untuk The Jakmania. sebagai anak Jakarta, merasa berdosa, di berikan kepercayaan tidak bisa memberikan gelar apapun dan meminta maaf yang sedalam-dalamnya”.
Ismed Sofyan: “Sepuluh tahun bermain untuk Persija, merasa sangat berdosa tidak bisa memberikan gelar apa-apa untuk Persija, hatinya sudah merasa bagian dari keluarga besar The Jakmania dan masih ingin terus bermain di Persija. Untuk masa depan kariernya Ismed Sofyan menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen Persija”.
Itulah petikan-petikan komentar pemain yang dapat di rangkum. Mudah-mudahan kegagalan ini, tidak akan terulang lagi di musim depan, sehingga Persija bisa meraih “Juara”.