Rabu, 11 Mei 2011

Resurrecting The Champ


Penulis: bepe, 28 April 2011
Hari ini minggu 13 Maret 2011, boleh dikatakan menjadi hari cukup spesial bagi saya. Ada bebarapa hal yg membuat hari ini terasa cukup special. Beberapa kejadian yg tentu saja telah membuat hati dan perasaan saya merasa cukup gembira hari ini..

Hal yg pertama adalah, hari ini Persija Jakarta mengawali pertandingan di putaran kedua kompetisi liga Indonesia dengan kemenangan telak 5:1 melawan Persiba Balikpapan. Kedua, dalam partai kali ini akhirnya saya kembali mampu mencetak gol, setelah dalam kurun waktu kurang lebih 6 pertandingan sebelumnya tidak mampu melakukannya. Dan hal yg ketiga, hadirnya seorang sahabat lama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, guna menyaksikan pertandingan sekaligus memberikan support kepada saya dan Persija Jakarta secara langsung..

Sahabat lama tersebut bernama Muhammad Gunawan atau akrab disapa Gugun Gondrong. Bagi sebagian besar pemain Persija Jakarta musim ini, mungkin nama Gugun Gondrong masih sedikit asing di telinga. Hal tersebut dikarenakan memang sudah cukup lama Gugun tidak lagi aktif dalam organisasi supporter kami, The Jakmania...

Namun demikian, Gugun boleh juga dikatakan sebagai salah satu pendiri dari kelompok supporter Persija yg indentik dengan warna orange bernama Jakmania. Gugun tidak lain dan tidak bukan, adalah ketua umum atau panglima pertama The Jakmania. Dan oleh karena itulah dia menjadi salah satu presiden kehormatan The Jakmania, dengan kartu anggota bernomor JM01...

Malam sebelum pertandingan, saya mendapat kabar dari Bung Ferry (assisten manager) jika Gugun akan hadir untuk mendukung kami secara langsung di stadion besok. Berita tersebut membuat saya cukup bersemangat, seketika sayapun mengusulkan agar Gugun dapat ikut dalam sesi photo bersama 11 pemain sebelum pertandingan dimulai. Jika hal tersebut terjadi, maka akan menjadi sebuah hal yg sangat emosional, baik bagi Gugun Gondrong maupun saya secara pribadi..

Akan tetapi dikarenakan satu dan lain hal, rencana tersebut urung terwujud. Gugun sendiri baru muncul menemui kami (para pemain) saat istirahat babak pertama menuju babak kedua. Saat itu saya sempat mengepalkan tangan bersama Gugun serta berphoto bersama. Hal tersebut di ikuti oleh seluruh pemain Persija lain satu-persatu..

Sepulang dari pertandingan tersebut, tiba-tiba benak saya dipenuhi dengan kenangan-kenangan masa lalu saya bersama Gugun Gondrong. Cerita-cerita lama ketika pertama kali kami saling mengenal, nongkrong bersama dan saling berbagi canda serta tawa. Banyak sekali kejadian-kejadian yg sempat saya lewati bersama sosok Gungun, dan sejujurnya tidak sedikit dari kejadian-kejadian tersebut yg cukup membekas di hati saya. Saya boleh dikatakan memang cukup dekat dengan Gugun Gondrong, bahkan salah satu jersey Persija Jakarta saat menjuarai liga Indonesia, saya berikan kepada Gugun Gondrong sebagai hadiah..

Pertama kali saya mengenal manusia penuh semangat ini adalah di tahun 1999, yaitu saat pertama kali saya bergabung dengan Persija Jakarta. Ketika itu, dia masih sangat aktif menjadi pentolan The Jakmania bersama Bung Ferry. Hal yg selalu saya ingat dari sosok Gungun adalah rambut gondrong cenderung yg awut-awutan, gaya berbicara yg nyablak, mudah bergaul, suka bercanda dan penuh semangat. Satu hal lagi, manusia satu ini selalu menyelipkan ornamen berwarna orange di setiap penampilannya, entah hanya syal, ikat pinggang, gelang ataupun ikat rambut...

Gugun adalah seorang The Jakmania sejati. Saya ingat betul ketika kami menjadi juara di musim 2000/2001, ketika itu dia dengan The Jakmania yg lain (Termasuk Bung Ferry) menceburkan diri ke kolam bundaran Hotel Indonesia, yg saat itu masih belum di renovasi. Hal tersebut membuat banyak dari mereka mengalami luka berdarah di telapak kaki, karena tanpa mereka sadari ternyata di dalam kolam tersebut banyak terdapat pipa paralon pembungkus kabel yg sudah patah atau pecah dan tajam...

Pada tahun 2000, Persija Jakarta bermain melawan Persib Bandung di Gelora Bung Karno dalam lanjutan Liga Indonesia. Saat itu bertandingan sempat di hentikan karena terjadi kerusuhan antar supporter dari kedua tim. Hal tersebut membuat polisi harus menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton...

Tembakan gas air mata tersebut membuat penonton berhamburan turun ke lapangan karena rasa pedih di mata. Saya ingat betul ketika itu Gugun berada diantara penonton yg terkena gas air mata dan berlari tunggang langgang ke dalam lapangan untuk menyelamatkan diri. Saat itu dia berlari kearah saya sambil berurai air mata, air mata karena rasa perih akibat gas bukan karena menangis...

Sambil membungkuk memegang lutut karena rasa lelah abis berlari dari tribune penonton. Di sela-sela tarikan nafasnya yg masih tersengal-sengal, dia sempat berkata kepada saya. "Bepe lihat ini (Sambil menunjuk matanya yg sembab karena gas air mata), ini adalah bentuk pengorbanan kami dalam mendukung tim kebanggaan kami. Gue harap ini loe balas dengan kemenangan melawan Persib Bandung hari ini"...

Belum sempat saya membalas, tiba-tiba polisi datang menyerbu untuk mengeluarkan para penonton yg berada di dalam lapangan. Dan kembali berlarilah si Gugun bersama The Jakmania yg lain untuk menyelamatkan diri ke tribune sebelah lain. Pertandingan itu sendiri akhirnya mampu kami menangi dengan skor 2:1, saat itu saya menyumbang satu gol...

Pada rentang antara tahun 2000 sampai 2002, Kami (Saya dan Gugun) juga sering nongkrong bersama di kawasan Menteng, tepatnya di depan Galeri Keris Menteng, saat malam tiba. Pada masa itu kawasan tersebut belum sebagus dan serapi sekarang, saat itu kami tergabung dalam komunitas yg dikenal dengan nama Anak Nongkrong Menteng. Sebuah komunitas yg terdiri dari berbagai macam orang dari latar belakang yg sangat beragam. Tempat dimana kami berbagi cerita-cerita lucu, seru, unik serta aneh hingga nyeleneh hehehehe...

Satu lagi hal yg cukup unik, terjadi pada tahun 2007. Saat saya menerima penghargaan pemain terbaik Copa Djie Sam Soe di ballroom Hotel Mulia Jakarta. Ketika saya naik ke atas panggung untuk menerima perhargaan tersebut dan dilanjutkan dengan sedikit kata ucapan terima kasih. Di tengah keheningan para hadirin yg mendengarkan ucapan saya, tiba-tiba terdengar suara lantang dari seseorang yg membuat semua hadirin berpaling ke arah orang tersebut...

Orang tersebut adalah Gugun Gondrong, yg ketika itu dengan lantangnya menyanyikan lagu Tiup Lilinnya (Selamat Ulang Tahun), dengan lirik yg diubah menjadi "Bambang Pamungkas, Bambang Pamungkas, Bambang Pamungkas Macan Persija, Macan Persija, Macan Persija". Saat itu petugas keamanan bahkan harus meminta Gugun untuk diam, karena dianggap mengganggu kelangsungan acara tersebut...

Itulah Gugun Gondrong yg saya kenal, sebuah pribadi yg unik akan tetapi penuh dengan daya tarik. Beberapa tahun belakangan mungkin menjadi saat-saat yg sangat berat dalam kehidupan seorang Gugun Gondrong. Diawali dengan sebuah penyakit yg menyerang selaput otak bagian belakang, hingga membuat Gugun Gondrong sempat jatuh koma dalam waktu yg cukup lama...

Sebuah kebahagiaan memang sempat menyapa, dengan kembalinya Gugun sadar (Walau dengan keadaan yg masih sangat tidak stabil), serta hadirnya buah hati hasil dari pernikahannya. Akan tetapi awan tebal itu ternyata harus kembali menghampiri kehidupan Gugun. Di tengah perjuangannya dalam melawan penyakit yg menyerak otaknya, Gugun harus menerima sebuah kenyataan pahit yaitu keretakan rumah tangga yg berujung dengan perceraian...

Saat ini Gugun Gondrong mungkin tidak tampak seperti dulu lagi. Pribadi yg nyablak, mudah bergaul, suka bercanda dan energik itu mungkin sudah tidak dapat lagi kita temukan pada diri Gugun Gondrong yg sekarang. Akan tetapi satu hal yg tidak akan pernah hilang dari sosok Gugun Gondrong adalah semangat yg berkobar-kobar serta jiwa pejuang yg masih ada hingga saat ini...

"Batu karang itu memang keras, akan tetapi mampu terlubangi juga oleh tetesan air dalam jangka waktu yg lama.. Cobaan dalam hidup itu memang sangat berat, akan tetapi yakinlah jika dapat kita lewati dengan kerja keras, ketekunan, semangat pentang menyerah, keyakinan serta juga di dukung dengan doa.."

Di dalam tatapan nanar seorang Gugun Gondrong, masih tampak jelas api semangat pantang menyerah yg menggelora. Sebuah semangat yg membuat Gugun mampu tetap tegar dan bertahan dari segala permasalahan yg menimpanya hingga saat ini...

"Dengan semangat yg luar biasa serta jiwa petarung layaknya sang juara, Gugun Gondrong mampu kembali berdiri walau tidak sempurna dan sedikit terhuyung-huyung.."

Sebuah hal yg sangat mengharukan adalah, dengan semangat yg menggebu-gebu Gungun sempat menyampaikan bahwa dia ingin berjalan mengelilingi lintasan lari Gelora Bung Karno, untuk mengucapkan salam kepada seluruh Jakmania yg hadir dalam pertandingan Persija Jakarta melawan Persiba Balikpan...

Akan tetapi setelah mempertimbangkan kesehatan Gugun, hal tersebut  pada akirnya urung dilakukan. Itulah Gugun Gondrong, penyakit dan segala permasalahan itu mungkin mampu merubah raga atau penampilan luar dari seorang Gugun Gondrong. Akan tetapi satu hal yg pasti, semua itu tidak akan pernah mampu merubah jiwa Gugun Gondrong yg selalu berkobar-kobar penuh semangat layaknya seorang petarung...

"Selamat berjuang Gugun Gondrong, kami sahabat-sahabatmu akan selalu ada guna memberikan dukungan untuk kesembuhanmu secara utuh. Kita semua sangat yakin, jika pada akhirnya akan ada sebuah cahaya terang di ujung lorong gelap yg tengah engkau lalui saat ini.."

 Tetap Semangat Sahabatku..!!! Gue masih bisa liat api semangat itu di mata loe. Dan gue yakin, jika api itu kagak akan pernah padam. Loe ude ngejalanin semuanye dengan luar biasa. Pada akhirnya nanti, gue yakin loe pasti bisa ngelewatin semuanye dengan baik dan kite bisa ketawa-ketawa lagi...

"Character is who you are in the dark" - Dwight L. Moody

"And I do believe, that you are strong enough to fight back and step outside of this darkness"..

Gue sangat yakin, semangat Macan Kemayoran itu masih ada di dada, hati dan jiwa loe...!!!

"RESURRECTING THE CHAMP"

 Selesai...