Sabtu, 19 Februari 2011

Jadwal Persija Jakarta di ISL Putaran ke 2 2010/1011


Berikut Jadwal Persija putaran kedua ISL 2010/2011 yang diterima Jak Online dari Manajemen Persija yang diterima malam ini, 18/2, Leg Ke-2 Akan Berlangsung Mulai tanggal 05 Maret 2011 – 19 Juni 2011,

Minggu 13-03-2011 : PERSIJA vs Persiba

Jumat 18-03-2011  : Persib vs PERSIJA

Selasa 22-03-2011 : Persijap vs PERSIJA

Minggu 03-04-2011 : PERSIJA vs Persipura

Rabu 06-04-2011 PERSIJA vs Persiwa

Minggu 10-04-2011 : Arema vs PERSIJA

Sabtu 23-04-2011 PERSIJA vs Persisam

Rabu 27-04-2011  PERSIJA vs Bontang Fc

Minggu 01-05-2011 : PERSIJA vs Semen Padang

Minggu 29-05-2011 : Sriwijaya Fc Vs PERSIJA

Minggu 05-06-2011 : PERSIJA vs Pelita Jaya

Kamis 09-06-2011 : Persela vs PERSIJA

Minggu 12-06-2011 : Deltras vs PERSIJA

Minggu 19-06-2011 : PERSIJA vs PSPS 

Yok Rame-Rame Kita Dukung Persija Jakarta.


Sumber : www.jakmania.org

Kamis, 17 Februari 2011

Jendry Pitoy Resmi ke Persija

Penjaga gawang gaek yang sebelumnya pernah menjadi penjaga gawang nasional Indonesia, Jendry Pitoy resmi bergabung ke team Persija Jakarta, rencananya penjaga gawang yang saat ini memperkuat team Perseman Manokwari Papua ini akan bergabung kedalam team Persija mulai hari Senin, 21 Februari 2011, informasi yang diterima Jak Online dari pihak manajemen Persija pada Kamis malam ini, 17/02 menyatakan untuk kontrak pemain antara Jendry Pitoy dan pihak manajemen Persija sudah tidak ada masalah, demikian juga seputar perpindahan Jendry dari Perseman ke Persija. Untuk penampilan Jendry Pitoy sendiri rasanya sudah tidak diragukan lagi mengingat sebelumnya penjaga gawang dengan tinggi 179 cm ini juga pernah membawa Persipura Jayapura menjadi Juara di ISL musim kompetisi 2008/2009.

Team Persija Jakarta sendiri memang membutuhkan penjaga gawang tambahan untuk menghadapi leg ke-2 ISL 2010/2011 mengingat satu penjaga gawang muda potensial Persija, Andry Tani telah dipanggil untuk memperkuat tim nasional Indonesia U-23 dan tidak diperkenankan untuk digunakan/dipinjam ke klub asal selama masa pemusatan latihan di Timnas, sehingga praktis Persija hanya memiliki dua penjaga gawang saja saat ini yaitu Hendro Kartiko dan Ronny Tri dan tentu saja hal ini sangat rawan apabila satu penjaga gawang terkena akumulasi kartu ataupun cidera karena praktis hanya menyisakan satu penjaga gawang yang harus bermain tanpa penjaga gawang cadangan. Kita harapkan tentunya seorang Jendry Pitoy yang saat ini berusia 30 tahun ini setelah bergabung nanti di Persija dapat segera beradaptasi dengan team dan menjadi pilar kekuatan baru disektor bawah mistar gawang team Persija Jakarta dalam merebut gelar juara di musim ini.


Kamis, 10 Februari 2011

Suporter Jangan Mempunyai Pribadi Yang Brengsek

Ditulis Oleh Abdullah Wong
Seorang Editor, Penulis, Ghost Writer, Seniman (Teater) dan Budayawan.
9 Februari 2011.
Dunia Suporter sudah ada sejak zaman Purba. Di dalam setiap hal, manusia selalu mencari dukungan. Di dunia Spartan, di Yunani atau Dunia Gladiator, masing-masing jagoan memiliki suporter yang maniak.
Ketika zaman mulai merambah ke era modern, khususnya olah raga yang di identikan sebagai soft war atau perang lembut, adalah ajang simple untuk melampiaskan segala ekspresi pemain atau pendukung. Lihat saja dalam Piala Dunia. Suporter tampil bukan sekedar mendukung tim tertentu, tetapi sudah menjadi kesadaran nasionalisme.
Sementara di indonesia, saya melihat tradisi suporter bukan murni kekuatan cinta olah raga. Tetapi lebih ke arah chaufimisme, alias persoalan primordial. Banyak pendukung atau suporter bola misalnya, lebih menekankan aspek kedaerahan mereka masing-masing. Mereka yang dari Malang, Surabaya, Bandung, dsb. Membuat Saya khawatir, olah raga bukan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, tetapi menjadi jurang primordial kesukuan dan kedaerahan.
Viking dan Jakmania, bicara Viking adalah bicara Bandung, bicara Jakmania adalah bicara Betawi. Keduanya memiliki kultur yang berbeda meski ada juga kesamaannya. kalau dilihat dari sejarah, sejak jaman Siliwangi, kondisi Betawi yang kemudian menjadi Jayakarta adalah hasil kemenangan Fahtahilah, yang juga tangan panjang dari Sunan Gunung Jati. Sementara Bandung memiliki sejarah kuat dalam kehinduan dan kesundaan sebagai sisa-sisa kerajaan Siliwangi. Tapi saya kira, anak-anak Viking atau Jakmania tidak melihat itu.
Mereka sama saja dengan suporter-suporter daerah lain. Cobalah lihat sejarah, para pengurus PSSI juga terkadang sangat diskriminatif kepada Persija atau Persib, kedua belah pihak ini kadang kurang diuntungkan atau satu di antaranya diuntungkan. Implikasinya jelas, yakni kecemburuan, maka akan lahir sosok suporter yang bukan hanya mendukung, tetapi menjadi  dendam dan ini berlangsung secara turun temurun.
Saya kira konsep olah raga yang kita jalani, perlu ada pembenahan, asal tahu saja, orang-orang yang datang sebagai suporter, itu datang dengan segala perasaan, di antaranya soal ketidakadilan, sistem yang tidak jelas, penghargaan yang rendah kepada atlit dan tentu saja penanganan hukum yang brengsek.
Mestinya, konsep olah raga bukan sekedar ajang kompetisi, tetapi sebagai jejaring untuk mengikat kekuatan Bangsa. di Eropa, suporter memang sangat cerdas, karena mereka juga di fasilitasi oleh nagara dan klubnya masing-masing. Ingat, fasilitas itu bukan berhenti pada kaos, konsumsi dan transportasi.
Sekedar usulan, klub-klub sepak bola di tanah air mestinya membuka kursus, latihan kerja, diklat, dan pendidikan wiraswasta kepada para pendukungnya. Bayangkan bila setiap propinsi menggelar ini dan ini sangat mungkin. Ketika mereka sudah terjaring dalam kesatuan klub yang kuat, baru kita masukkan kesadaran tentang apa yang sebenarnya sedang bertanding.
Belum lagi, perwasitan kita juga punya kontribusi dengan maraknya aksi “marah” dari para suporter. Saat di jaman Soekarno ada ungkapan, “Pejah Gesang, Nderek Bung Karno,” yang artinya kira-kira mati hidup ikut Bung Karno, itu adalah ekspresi.
Memang, gagasan mengikuti segala sesuatu yang digandrungi, punya potensi dan implikasi keimanan. jangankan anak-anak muda yang masih bau kencur, kadang orang yang sudah bangkotan saja, seringkali menuhankan para kyai, ulama tertentu, bahkan menuhankan amal ibadahnya sendiri, terkadang tanpa sadar, kita juga menuhankan diri kita sendiri, menuhankan amal, menuhankan ilmu dan seterusnya, ini yang kemudian disebut egois.
Sebagai suporter, wajar saja muncul ekspresi demikian, ini juga berlangsung pada para maniak lainnya. Bagi mereka yang akrab dengan Sepultura, Iron Maiden, Black Sabath, mungkin biasa mendengar betapa mereka sangat memuja, mereka bisa stress bahkan pingsan bila menyaksikan konser mereka karena saking mendewakannya, untuk para suporter, ekspresi yang keluar saya kira tak sepenuhnya memiliki akar kuat secara ideologis, artinya itu hanya basa basi anak-anak muda, apalagi anda lihat sendiri, kebanyakan para suporter yang sampai “nakal” begitu adalah anak-anak SMP yang lagi senengnya tawuran.
Nah, ini harus dilihat, terkadang anak ingin melebarkan sayap tawurannya, kalau selama ini tawuran antar sekolah, sekali-kali harus tawuran antar kota, antar daerah, antar propinsi. ya kira-kira begitu.
Bila bicara solusi, memang rumit. karena kita harus ke akarnya. kalau kita hanya menyelesaikan kasus per kasus, akan muncul lagi kasus yang lain, akarnya adalah bangsa ini!, Selagi bangsa ini digarap dengan brengsek, maka akan melahirkan perilaku apa pun yang brengsek, dunia kesenian yang brengsek, kebudayaan yang brengsek, olah raga yang brengsek, hingga kesadaran agama yang brengsek. Negara ini masih tidak memiliki sikap dan ketegasan terhadap persoalan yang menyuluruh.
Lihat saja dalam realitas, ketika sepak bola nasional naik daun kemarin pada piala AFF, semua tiba-tiba pada bermunculan, lalu para politisi ikut-ikutan membantu dan memberikan Kontribusi. Nah selama ini pada kemana?
Olah raga tidak cukup dengan bantuan uang dan gedung, olah raga bukan hanya sarana fisik semata. tapi manusianya!. Kita harus pastikan, yang menggarap kompetisi adalah yang jujur, yang jadi panitia yang jujur, yang jadi juri juga jujur, yang jadi koordinator lapangan juga yang jujur, termasuk bagaimana para suporter di ladeni, mereka adalah anak-anak bangsa yang butuh ekspresi, mereka adalah anak-anak negeri yang juga ingin diakui.
Mungkin sebagai solusi sederhana, para klub manapun harus menjamin para suporternya masing-masing. Dari sini kemudian setiap klub akan punya agenda tertentu untuk mengikat kesetiaan para suporter, kesetian apa? kesetiaan menjaga kehormatan KLUB. bukan kesetiaan menjaga arogansi Klub.
Bila Persija mau maju, persija harus mampu memanagemen para suporternya, menjadi pribadi yang berkarakter. Bila Viking mau oke, mereka harus memberikan penyadaran bahwa Viking adalah kehormatan, bukan kebrutalan. Siapa yang melakukan? semua!, Mulai dari pemain, manajer, investor, termasuk para pemerintah daerah masing-masing.
Aspirasi saya, Jangan kotori kemurnian dan sprotivitas olahraga dengan anarki, jangan kotori keagungan olah raga dengan ego lokal dan semangat merasa hebat sendiri, kita satu, jadilah sepak bola yang utuh, yang bulat, yang bisa dibawa siapa saja, kemana saja dan mengikuti dengan setia, kemana si pemain membawanya.
Meski saya bukan olah ragawan, saya sangat percaya bahwa pribadi bangsa yang kokoh harus dimulai dengan anak bangsa yang sehat, tentu saja jangan berhenti di kesehatan fisik semata, harus dilanjutkan pada kesehatan mental dan spiritual, saat ini mungkin banyak yang sehat fisiknya, tapi sakit jiwanya.
Terima kasih untuk upaya Anda memajukan olah raga di tanah air, Saudara pasti bisa, nikmati dan santai di manapun saudara ditempatkan. 

Jumat, 04 Februari 2011

Persija Unggul di Balikpapan

Persija Jakarta kembali memetik angka penuh saat bertandang ke markas Persiba Balikpapan dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL).
Tim Macan Kemayoran berhasil menjinakkan Beruang Madu 0-1(0-0) di Stadion Persiba , Balikpapan, Rabu 2 Februari 2011. Pada laga kali ini, Persija bermain dengan ciri khasnya, bola-bola pendek dan passing antar lini yang biasa diperagakan oleh anak asuh Rahmad Darmawan.
Kondisi lapangan yang tergenang air menjadi salah satu faktor tidak berkembangnya permainan Tim Persija di babak pertama.
Persiba Balikpapan mendapat kesempatan emas di menit 29. Umpan Sultan Samma dapat diselesaikan dengan Baik oleh Robertiho, Namun masih dapat digagalkan oleh Kiper berpengalaman Hendro Kartiko.
Pada menit 34,  Hendro kembali menjadi penyelamat Macan Kemayoran setelah berhasil menghalau Tendangan keras ke ujung tiang dari Aldo Barreto.
Kedudukan 0-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Persiba mulai kehilangan arah permainan. Situasi ini dimanfaatkan oleh Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan  dengan Memasukkan Amrizal mengganti ELcapitano Bambang Pamungkas di menit 59 untuk terus menggedor pertahanan lawan.
Terbukti di Menit 68, Bayemi berhasil menjebol gawang Persiba Balikpapan dengan tandukan kepalanya melalui umpan dari Ismed Sofyan dan mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk Persija Jakarta.
Namun, menit 74, Agu Casmir Gagal Memanfaatkan umpan manis dari Ismed Sofyan didepan mulut Gawang Persiba Balikpapan.
Kedudukan ini bertahan hingga pertandingan usai.
Dengan tambahan poin sempurna ini, Persija kini berhasil menggusur Arema Indonesia di posisi tiga klasemen Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011. Persija kini mengoleksi 23 poin dari 12 pertandingan atau tertinggal dua poin dari Semen Padang yang menjadi runner-up. [*Toriki]
Susunan Pemain
Persiba: Galih Sudaryono, Muhammadan, Mijo Dadic, Mahrus Bachtiar, Erik Setiawan, Kim Yoong-hee (69, Asri Akbar), Trias Budi, Robertino Pugliara, Sultan Samma (Eki Nurhakim, 57′), Khairul Amri, Aldo Bareto.
Persija: Hendro Kartiko, Leo Saputra, Eric Bayemi, Emuejeraye Precious, Ismed Sofyan (M Nasuha, 88′), Toni Sucipto, Syamsul Chaerudin, Oliver Makor, Greg Nwokolo (Aliyudin, 90+), Bambang Pamungkas (Ambrizal, 46′), Agu Casmir 


Sumber : thejakmania.net

Selasa, 01 Februari 2011

Persija siapkan Greg & Syamsul dalam lanjutan LSI kontra Persiba

BALIKPAPAN-Bermodal kemenangan besar usai mencukur tamunya Persijap Jepara dengan skor 3-0 pada matchday ke-11 (29/1) di lanjutan Kompetisi Indonesia Super League (ISL), Tim Macan Kemayoran –julukan Persija Jakarta- Senin (31/1) kemarin tiba di Balikpapan.
Bertekad melanjutkan tren positif mereka sekaligus memantapkan posisi dalam persaingan empat besar klasemen sementar, Persija yang kini bertengger di peringkat empat dengan poin 20 dari 11 laga tiba dengan kekuatan penuh.
“Alhamdulillah kami tiba di Balikpapan dengan membawa 20 pemain. Semua pemain yang kami sertakan siap dimainkan saat melawan Persiba nanti,” kata Rahmad Darmawan, arsitek tim asal Ibu Kota tersebut kepada Balikpapan Pos, kemarin.
Bahkan kedatangan tim yang dimotori beberapa penggawa Timnas Merah Putih seperti Bambang Pamungkas dan M. Nasuha tersebut tidak hanya sekedar berbekal kemenangan dari Persijap saja. Tapi kedatangan mereka pun  saat menghadapi tuan rumah Persiba pada laga yang akan ditayangkan secara live oleh antv pada Rabu (2/2) pukul 16.00 Wita tersebut, kembali akan diperkuat dua pilar utama mereka yang sebelumnya sempat absen akibat aumulasi kartu kuning.
“Pada saat  menang dari Persijap beberapa waktu lalu, kami (Persija) memang tidak diperkuat dua oleh Greg Nwokolo dan Syamsul Chaerudin. Tapi sekarang keduanya sudah terbebas dari sanksi tersebut dan mereka sudah siap turun  menghadapi Persiba, karena itu mereka juga kami sertakan,” kata RD-sapaan akrab Rahmad Darmawan.
Keseriusan RD agar anak asuhnya bisa maraih hasil maksimal dalam lawatannya ke kandang Beruang Madu, meskipun baru tiba siang kemarin dan langsung menuju Hotel Pasific. Sore kemarin RD langsung menggenjot Bambang Pamungkas dan kawan-kawan pada latihan yang berlangsung di Lapangan Sudirman.
“Hanya pemulihan kondisi saja, besok pagi (hari ini.Red) kami baru akan menggelar latihan di Stadion Persiba,” kilah RD.
Pelatih yang sukses meraih trible winner bersama Sriwjaya FC tersebut tidak mau berandai-andai saat menghadapi Persiba.Menurutnya Persiba tetaplah tim kuat, terlebih jika mereka bermain dikandangnya.
“Bagaimanapun prestasi Persiba musim ini, mereka tetap tim besar yang akan lebih solid lagi saat bermain di kandang. Kami tetap respek dengan Persiba, dan kami akan tetap bermain sebaik mungkin,” tandas RD.(san)