Sabtu, 09 April 2011

Rojali

Judul tersebut saya ambil karena kali ini saya ingin sedikit membemberikan pendapat saya tentang rojali atau sering kita sebut Rombongan Jak Liar. Hanya supporter Persija lah yang mengetahui istilah tersebut, mereka begitu terkenal di kalangan supporter setia Persija yang tidak lain adalah Jakmania.

Mengapa mereka di sebut Rombongan Jak Liar? Entah kapan istilah itu mulai muncul dilingkungan Jakmania, saya sebagai Jakmania baru tentu saja tidak bisa menjawab kapan istilah itu mulai muncul. Yang jelas saya mengetahui kenapa / mengapa mereka di sebut Rombongan Jak Liar atau Rojali, jawabannya adalah karena
-          Mereka bukanlah anggota resmi Jakmania dan mereka hanya dianggap simpatisan oleh pengurus Jakmania beserta jajarannya
-          Karena bukan anggota Jakmania dan tidak terkoordinir maka mereka sering membuat ulah yang sering kali membuat rugi Jakmania karena nama Jakmania lah yang menjadi jelek di mata msyarakat sebab masyarakat tidak mengetahui istilah rojali
-          Mereka hanya datang ke stadion tanpa tujuan yang jelas, karena mereka hanya menyanyi – nyanyi di atap bus, berjoget di pinggir jalan, menjebol pintu masuk stadion agar bisa masuk gratis, jalan – jalan di stadion, mencari cewe, pacaran, dll.
-          Mereka sering kali membuat warga Jakarta dan sekitarnya takut dengan tingkah laku mereka, sehingga kembali nama Jakmania lah yang tercoreng oleh mereka.
-          Dan masih banyak lagi.

Dan di pertandingan terakhir kemarin pun mereka membuat ulah yang membuat pengurus Jakmania beserta jajarannya meminta maaf pada warga sekitar tempat kejadian mereka berulah. Walaupun bukan Jakmania namun mereka seringkali di perhatikan oleh pengurus Jakmania tetapi tidak jarang pula di benci oleh Jakmania beserta pengurusnya.

Di siaran Pro 2 fm bersama JakOnline malam ini saya kembali mendapat pelajaran tentang para rojali ini, yaitu kata – kata dari ketua umum Jakmaniayang tidak lain adalah Larico Ranggamone atau sering di panggil Ayah Ricoyaitu “ Jakmania sudah pasti oren tetapi oren belum tentu Jakmania”. Dan satu kata lagi dari obrolan siaran malam ini yaitu “ Oren sejati berada di dalam stadion saat Persija berlaga, bukan di luar stadion ”.

Saya tidak punya kata – kata untuk menggambarkan tingkah laku mereka tetapi saya punya pendapat atau pun himbawan bahwa “ mereka (rojali) bukan hama / musuh  yang harus kita basmi tetapi saudara yang harus kita rangkul agar menjadi Oren sejati”.

Tetap semangat mendukung tim kita bersama Persija Jakarta.
Hanya satu Persija ku, kebanggaan kita semua.
Loyalitas Tanpa Batas fo Persija Jakarta
Oren sejati takkan berhenti, Persija Sampe Mati