Dalam ulasan kali ini Crew JO sengaja tidak membahas masalah jalannya pertandingan secara mendetail, karena semua sudah bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana jalannya pertandingan tersebut yang dari informasi yang didapatkan JO jumlah penonton pada pertandingan Persija Vs Arema (30/05/10) memecahkan rekok jumlah penonton terbanyak di ISL musim ini, sebanyak kurang lebih 84 rbu orang memadati GBK, belum lagi yang menonton siaran langsung. Dari sisi jalannya seluruh rangkaian mulai dari penyediaan tiket, keadaan kedua pihak supporter yang menjadi bahasan yang enak buat di bahas. Sejauh mata Crew JO memandang dari area meliput di lapangan warna biru yang mendominasi, sempat berdiskusi sedikit dengan Crew JO yang lainnya (kebetulan kami berdua yang meliput pada pertandingan ini), ini Jakarta apa Malang? Atau jangan – jangan Kanjuruhan pindah ke sini?, begitulah kira – kira cuplikan keheranan kami melihat keadaan GBK sore itu (30/05/10). Tidak heran kenapa situasi ini bisa tercipta, karena berhembus kabar dari pihak Aremania sudah melakukan Down Payment (Panjer) atas tiket yang akan di distribusikan kepada Aremania yang datang ke GBK. Okelah kalo memang mau mencari keuntungan tidak masalah, karena memang sepakbola sangat dinamis untuk bisa dijadikan sebuah industri bisnis, tapi ya harusnya lebih diperhatikan juga Panpelnya kan Panpel Persija, maen di Jakarta, yang maen Persija kenapa jadi yang diberi keistimewaan supporter team tamu? Jangan hanya cari untung semata, perhatikan ratusan bahkan ribuan supporter tuan rumah yang notabene harusnya menjadi raja di rumahnya sendiri harus susah payah buat cari tiket, jam 12 siang tiket dinyatakan sudah habis, tidak semua tiket dijual di loket. Mirisnya terjadi penjualan tiket yang dilakukan oleh supporter tamu. Ada lagi yang terlihat supporter tamu seperti dengan santainya menempati tribun wartawan dan VIP, tidak ada reaksi sama sekali dari panpel, padahal hal sebaliknya akan dilakukan oleh panpel apabila ada ketauan supporter tuan rumah yang loncat ke tribun tersebut pada pertandingan lain. Selain itu pada babak kedua terlihatnya penonton supporter tamu yang membludak sampai ke pinggir lapangan sisi selatan hingga menerobos masuk ke area dekat obor. Walaupun pihak keamanan berusaha dengan sangat untuk mentertibkan mereka semua sia – sia karena jumlah mereka yang seperti tidak ada pembatasan kuota oleh panpel sehingga banyak sekali mereka datang dari kota asalnya. Sampai pada akhir wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan dengan skor 1-5 untuk kemenangan Arema supporter tamu berhamburan masuk ke lapangan. Karena ketidaksigapan Panpel juga akhirnya dengan sangat terpaksa banyak suporter Persija yang jebolan di trbun atas, padahal kami yakin suporter Persija masih mampu untuk membeli tiket pertandingan, namun yang terjadi dilapangan tiket sangat langka didapatkan oleh suporter tuan rumah. Ada lagi yang sudah mempunyai tiket untuk kelas 1 karena di tribun tersebut sudah penuh oleh suporter tamu harus menonton di tribun atas, ironi. Ada sedikit kemirisan yang kami rasakan dimana disaat team tamu mencetak gol, justru supporter tuan rumah seperti tidak kecewa ataupun sedih melihatnya malah asik ikut merayakan berjoget joget bersama, diluar keadaan dimana kedua supporter memang tidak ada masalah apapun, tapi ini menyangkut harga diri, kalian supporter siapa sebenarnya datang ke GBK sore itu. Padahal kami berdua tertunduk lesu saat kejadian itu. Kenapa ini bisa terjadi? kenapa tidak ada kuota seperti yang dialami suporter Persija ketika hendak bertamu ke kandang lawan? Pertanyaan ini mungkin sama dengan apa yang dirasakan teman - teman suporter Persija yang lain melihat pertandingan tadi. Hendaknya ini menjadi catatan khusus buat panpel pertandingan Persija kedepannya. Diluar dari kejadian itu semua kami mencatat secara keseluruhan supporter tuan rumah berhasil menjaga kedewasaannya untuk menahan diri dari tindakan yang bisa merugikan buat dirinya dan Persija tentunya, dan ada pengharapan yang sangat dari kami dan supporter Persija lainnya agar kejadian ketidaksigapan panpel dalam pertandingan ini tidak terulang dipertandingan selanjutnya Untuk Persija kami tetap bangga padamu, dan akan selalu teriak dengan lantang PERSIJA…PERSIJA..PERSIJA..PERSIJA !!! SELAMANYA |
Senin, 31 Mei 2010
PERSIJA DIKALAHKAN SANG JUARA
Thejakmania.net – Pertandingan berjalan dengan sangat menarik, terlihat warna oren dan biru sangat mendominasi. Terasa sangat kental aroma persahabatan antara kedua soperter.
Pertandingan baru berjalan M.Yasir mendapat hukuman kartu kuning, karena melanggar pemain dari arema sedikit keluar dari kotak pinalti. Eksekusi tendangan bebas yang dilakukan oleh Esteban berhasil mengecoh penjaga gawang M.Yasir sehingga membuat Persija tertinggal 0-1 pada menit-menit awal jalannya pertandingan.
Menit ke 10 Persija hampir saja menyamakan kedudukan namun sayang kemelut di depan gawang Arema belum bisa di maksimalkan oleh para pemain Persija.
Pertandingan berjalan sangat menarik , seperti biasa pemain Persija melakukan crossing-crosing pendek dari kaki ke kaki. Di menit yang ke 26 sundulan kepala dari Abanda Herman masih belum mampu memecahkan kebuntuannya pada babak pertama ini.
Wau.. seisi stadion di tribun atas dan bawah telah terpenuhi oleh kedua supporter. Menit ke 41 Abanda Herman dikenakan kartu mereh akibat memprotes wasit terlalu keras. Arema mendapatkan tendangan pinalti yang dieksekusi oleh Pierre Njanka dan berbuah gol sehingga kedudukan berubah menjadi 2-0 untuk arema. Eksekusi pinalti untuk Arema yang kontrofesial karena tidak ada kebenaran bahwa Abanda Herman melakukan Hands ball di kotak pinalti yang dipimpin oleh wasit Oki Dwi Putra berasal dari Jawa Barat.
Pertandingan hari ini juga dihadiri oleh Bang Yos. Babak ke dua Persija bermain 10 orang tanpa Abanda Herman.
Babak ke dimulai dengan pergantian pemain dari Persija, Agus Indra digantikan oleh Leonard Tupamahu. Awal babak ke 2 Persija langsung menggebrak. Penetrasi Leo Saputra di sayap kiri dipotong Zulkifli. Tendangan pojok Firman ditepis Iswan Karim ke tengah lapangan.
Bambang Pamungkas berhasil memperkecil kekalahan dengan mencetak gol untuk tim Persija Jakarta dimetik ke 60.
Aksi solo run M Ridhuan dari sayap kiri, gagal dibuang oleh Leonard. Bola disontek Roman Chmelo dan berhasil membuahkan gol ke 3 untuk Arema. Sehingga membuat persija tertinggal 3-1.
Petaka kembali terjadi Dendy dilanggar Mustafic di lapangan tengah. Tendangan bebas terobosan Dendy ke kotak penalti diterima Bustomi dan ditendang datar ke sisi kiri gawang M Yasir dan berhasil menambah gol untuk arema 4-1.
Serangan balik Arema, umpan lambung M Ridhuan di terima Dendy lalu disodorkan ke Roman. Tendangan Roman masuk ke sisi kiri gawang dan gol untuk Arema yg ke 5.
Skor akhir pertandingan 1-5 untuk kemenangan Arema Indonesia.
Rabu, 19 Mei 2010
hasil pertandingan
Indonesia Super League
Rabu, 19 Mei 2010
Jam: 19.00 WIB
PERSELA vs PERSIJA
3 - 4
M. Ilham, Ismed, BP 2
Std. Gelora Bumi Kartini, Jepara
Kamis, 13 Mei 2010
Media oh media
Sudah tidak terhitung berapa kali berita – berita yang tidak jelas kebenarannya atau memang tidak terbukti kebenarannya tentang Persija dan Jakmania terekspose baik itu di media cetak maupun media elektronik. Tidak hanya team dan suporternya yang mendapatkan berita – berita tidak benar, pemain Persija pun tidak luput dari pembicaraan.
Tahun ini saja sudah tidak terhitung beberapa kali pemberitaan tentang Persija dan The Jakmania yang tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan beredar dimedia media. Berita – berita yang ada cenderung melebih – lebihkan dari kejadian sebenarnya terjadi, bahkan yang tidak ada sekalipun dengan bahasa yang sedemikian rupa menjadi ada dan menjadi hangat diperbincangkan di masyarakat umum.
Bisa diambil contohnya berita dari salah satu program TV swasta yang mengambil sisi tidak baik dalam suatu kegiatan, dan acara tersebut sangat sukses untuk mengangkat sisi tidak baik dalam diri The Jakmania, karena syutingya dilakukan disaat pertandingan klasik melawan salah satu klub yang dimana selama ini perseteruan kedua belah pihak supporter memang selalu panas dan sarat emosi.
Padahal kalo bisa lebih fair dalam mengangkat sesuatu tentang Jakmania, tidak melulu keributan, rusuh, anarki dan kegiatan – kegiatan yang merugikan. Kegiatan – kegiatan seperti baksos, sumbangan untuk korban banjir, penyelenggaraan sunatan massal dan donor darah, kegiatan – kegiatan siaran radio dan televisi dalam rangka memperkenalkan Persija dan Jakmania seperti tidak pernah terekspose oleh media, yang terjadi dan beredar serta menjadi image dimasyarakat saat ini The Jak rusuh, bikin macet, ribut – ribut bahkan sempat menjadi headline dibeberapa media yang ada. Hal itu menjadi pembentukan opini karena peranan media yang selama ini cenderung lebih suka mengangkat sisi negatif saja tanpa melihat hal positif yang ada.
Ada sesuatu yang menjadi fenomenal pernah terjadi, bagaimana reporter sebuah stasiun berita swasta nasional dengan hebatnya sudah stand by di lokasi yang kemudian menjadi tempat bentrokan pendukung persija yang kemudian menjadi berita headline news bahkan dijadikan berita breaking news saking lakunya berita tersebut dibandingkan dengan berita – berita lain yang ada.
Berita pemain yang sempat heboh terjadi diawal musim ISL tahun ini bergulir dimana striker Bambang Pamungkas yang diawal musim ini sempat diberitakan ingin bermain di klub lain. Dimana isi dalam berita dalam sebuah media cetak yang beredar mengambil sedikit banyak artikel BP yang diambil dari web pribadi BP (www.bambangpamungkas.com) yang berjudul “Cinta Itu Mengalahkan Segalanya” dan oleh penulis berita itu diganti judulnya menjadi “Bambang Pamungkas Striker Persija Yang Karirnya Mulai Meredup” .
Kekeliruan berita yang terhangat baru terjadi dalam beberapa hari terakhir dimana dalam semua berita media yang ada baik itu media cetak maupun elektronik diberitakan “Pemain Sriwijaya FC melakukan pemukulan terhadap supporter dari Sriwijaya FC sendiri karena tidak terima dengan yel – yel yang dinyanyikan oleh supporter mereka sendiri” namun apa yang terjadi di salah satu stasiun swasta yang memiliki tagline “terdepan mengabarkan” memuat berita yang tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan dimana isi beritanya “sepak bola Indonesia kembali tercoreng akibat ulah jakmania yang terlibat perkelahian dengan pemain sriwijaya fc.. perkelahian disulut karena ulah jakmania yang bernyanyi mengejek pemain sriwijaya... korban luka2 saat ini masih di rawat di RS” padahal jelas-jelas berita tersebut BOHONG BESAR!! (Zni-JO)
Akankah Persija, The Jakmania, dan Pemain – pemain Persija yang lain akan mendapatkan berita - berita yang kembali merugikan? Biarkan waktu yang menjawab ini semua.
Good News is Good News not Bad News is Good News.
Tahun ini saja sudah tidak terhitung beberapa kali pemberitaan tentang Persija dan The Jakmania yang tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan beredar dimedia media. Berita – berita yang ada cenderung melebih – lebihkan dari kejadian sebenarnya terjadi, bahkan yang tidak ada sekalipun dengan bahasa yang sedemikian rupa menjadi ada dan menjadi hangat diperbincangkan di masyarakat umum.
Bisa diambil contohnya berita dari salah satu program TV swasta yang mengambil sisi tidak baik dalam suatu kegiatan, dan acara tersebut sangat sukses untuk mengangkat sisi tidak baik dalam diri The Jakmania, karena syutingya dilakukan disaat pertandingan klasik melawan salah satu klub yang dimana selama ini perseteruan kedua belah pihak supporter memang selalu panas dan sarat emosi.
Padahal kalo bisa lebih fair dalam mengangkat sesuatu tentang Jakmania, tidak melulu keributan, rusuh, anarki dan kegiatan – kegiatan yang merugikan. Kegiatan – kegiatan seperti baksos, sumbangan untuk korban banjir, penyelenggaraan sunatan massal dan donor darah, kegiatan – kegiatan siaran radio dan televisi dalam rangka memperkenalkan Persija dan Jakmania seperti tidak pernah terekspose oleh media, yang terjadi dan beredar serta menjadi image dimasyarakat saat ini The Jak rusuh, bikin macet, ribut – ribut bahkan sempat menjadi headline dibeberapa media yang ada. Hal itu menjadi pembentukan opini karena peranan media yang selama ini cenderung lebih suka mengangkat sisi negatif saja tanpa melihat hal positif yang ada.
Ada sesuatu yang menjadi fenomenal pernah terjadi, bagaimana reporter sebuah stasiun berita swasta nasional dengan hebatnya sudah stand by di lokasi yang kemudian menjadi tempat bentrokan pendukung persija yang kemudian menjadi berita headline news bahkan dijadikan berita breaking news saking lakunya berita tersebut dibandingkan dengan berita – berita lain yang ada.
Berita pemain yang sempat heboh terjadi diawal musim ISL tahun ini bergulir dimana striker Bambang Pamungkas yang diawal musim ini sempat diberitakan ingin bermain di klub lain. Dimana isi dalam berita dalam sebuah media cetak yang beredar mengambil sedikit banyak artikel BP yang diambil dari web pribadi BP (www.bambangpamungkas.com) yang berjudul “Cinta Itu Mengalahkan Segalanya” dan oleh penulis berita itu diganti judulnya menjadi “Bambang Pamungkas Striker Persija Yang Karirnya Mulai Meredup” .
Kekeliruan berita yang terhangat baru terjadi dalam beberapa hari terakhir dimana dalam semua berita media yang ada baik itu media cetak maupun elektronik diberitakan “Pemain Sriwijaya FC melakukan pemukulan terhadap supporter dari Sriwijaya FC sendiri karena tidak terima dengan yel – yel yang dinyanyikan oleh supporter mereka sendiri” namun apa yang terjadi di salah satu stasiun swasta yang memiliki tagline “terdepan mengabarkan” memuat berita yang tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan dimana isi beritanya “sepak bola Indonesia kembali tercoreng akibat ulah jakmania yang terlibat perkelahian dengan pemain sriwijaya fc.. perkelahian disulut karena ulah jakmania yang bernyanyi mengejek pemain sriwijaya... korban luka2 saat ini masih di rawat di RS” padahal jelas-jelas berita tersebut BOHONG BESAR!! (Zni-JO)
Akankah Persija, The Jakmania, dan Pemain – pemain Persija yang lain akan mendapatkan berita - berita yang kembali merugikan? Biarkan waktu yang menjawab ini semua.
Good News is Good News not Bad News is Good News.